Akan Ditinggalkan Suami Tugas, Ini Pesan Ketua Persit KCK Daerah XII/Tpr

Sambas, Sabtu (29/1/22) - Memberikan dorongan moril kepada para Ibu-ibu yang akan ditinggal suami bertugas, Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Daerah XII/Tanjungpura Ny. Helly Sulaiman Agusto melaksanakan tatap muka dengan anggota Persit KCK Ranting 5 Yonif 645 Cabang LIX Brigif 19/Khatulistiwa bertempat di Aula Mayonif 645/GTY, Sambas.

Ketua Persit KCK Daerah XII/Tpr, Ny. Helly Sulaiman Agusto dalam saat tatap muka menegaskan kepada Ibu-ibu yang akan ditinggal suaminya bertugas, selama penugasan agar tetap menjaga nama baik satuan, menjaga sikap, menjaga kehormatan diri dan keluarga serta dapat mendidik anak dengan baik walaupun tanpa didampingi suami selama beberapa waktu.

"Selama suami dalam masa penugasan, ibu-ibu harus mampu menjadi seorang bapak dan ibu bagi anak-anaknya, jangan mudah mengeluh kepada suami yang akhirnya dapat membuat hati suami tidak tenang di daerah penugasan," tegasnya.

Selanjutnya menekankan, untuk menghindari terjadinya fitnah, kepada setiap anggota Persit yang ditinggal tugas agar senantiasa melaporkan diri apabila akan melaksanakan kegiatan di luar asrama. Jangan sekali-kali meninggalkan asrama tanpa seizin dari yang tertua di Batalyon.

"Sebagai seorang istri kita harus berpegang teguh pada norma-norma agama. Selalu menjaga martabat dan kehormatan keluarga," kata Ny. Helly mengingatkan.

Selanjutnya berpesan, kepada seluruh anggota Persit agar selalu bisa mengendalikan diri dan hidup secara sederhana, tidak boleh memaksakan keinginan di luar batas kemampuan, karena akan berakibat kurang baik bagi kinerja suami. Dengan tuntutan tersebut, suami akan mencari penghasilan tidak sepantasnya sehingga berpotensi melakukan pelanggaran yang dapat mencoreng nama baik keluarga maupun satuan.

Istri Pangdam XII/Tpr ini berpesan, apabila ada permasalahan baik dalam organisasi maupun rumah tangga agar segera menyampaikan kepada Ketua Ranting, sehingga permasalahan yang terjadi akan cepat terselesaikan dan tidak menimbulkan keributan di dalam organisasi. 

"Untuk itu, sebagai anggota organisasi, mari kita terapkan prinsip-prinsip kekeluargaan yang dijiwai oleh rasa saling asah, saling asih dan saling asuh antara sesama anggota," pesannya mengakhiri. (Pendam XII/Tpr)